PENDIDIKAN AKHLAQ
Pendidikan
akhlak dalam keluarga islam merupakan hal yang sangat penting setelah
pendidikan tauhid. Karena itu tidaklah berlebihan atau bersifat mengagungkan
jika kita mencoba menggli pribadi-pribadi yang telahdiplih Nabi saw. Dari
keluarga beliau sendiri. Selain itu alquran sendiri telah menyambung mereka
sebagai “keluarga yang suci”.
“…Sesungguhnya
Allah bermaksud hendak menghilagkan dosa dari kamu, hai ahlul bayt, dan
membersihkan kamu sebersihbersihnya. (QS. 33:33)[1]
Konsepdasar
pendidikan yang ke 2 ialah pendidikan akhlak yaitu perintah perintah dan
larangan-larangan Allah dalam mengetur hubungan masyarakat.[2]
Dalam sebuah
keluarga, pelajaran pertama
yang diperoleh oleh seorang manusia adalah mencintai, menghormati, menngabdi, menaruh kesetiaan dan taat, serta melaksanakan nilai-nilai moral.[3]
yang diperoleh oleh seorang manusia adalah mencintai, menghormati, menngabdi, menaruh kesetiaan dan taat, serta melaksanakan nilai-nilai moral.[3]
Dan
kamintinggikan bagimmu sebutan (nama)mu (muslim). Karena sesudah kesulitan itu
ada kemudahan, sesunggahnya sesudah ada kesulitan ada kemudahan . maka apabila
kamu telah menyelesaikan (suatu pekerjaan), kerjakanlah dengan sungguh2
(pekerjaan ) yang lainnya, dan kepada hanya kepada tuhanmulah hendaknya kau
berharap. (QS.94:4-8)[4]
Kewajiban orang
tua adalah mendidik anaknya agar berakhlak baik. Disini orang tua harus jeli
terhadap kemungkinan adanya pengaruh bauruk dari lingkungannya. Oleh karena
itu, harus diusahakan agar anak selalu berada dalam lingkungan yang baik.
Sehubungan dengan hal tersebut, nabi saw bersabda: “wahai ali, termasuk hak
anak dari orang tuanya ialah mendapatkan pengajaran akhlak yang baik dann terpeliharanya dia agar selalu dalam
masyarakat yang baik.”[5]
Tsalatsatun man
kunna fiihin wajada ……………………………[6]
Keluarga
haruslah bias menjadi teladan yang baik untuk membentuk akhlak anak seperti
halnya rosulullah sebagi contoh bagi para keluarga sahabat dan seluruh umatnya.
Hal yang demikian sesuai dengan tugas beliau yaitu menjadi teladan untuk
menyempurnakan akhlk. “Bahwasannya aku diutus Allah untuk menyempurnakan
keluhuran Akhlak”.(H.R. Ahmad)[7]
[1] Albayan,
Keluarga islam menyongsong abad 21,Departemen Pendidikan da Kebudayaan, Jakarta , 1997, hal. 87
[2] Ibid,
hal.93
[3] Ibid, hal. 95
[4] Ibid,
hal. 103
[5] Ibid,
hal. 113
[6] Muhammad
Alghazali, Akhlak Seorang Muslim,Wicaksana, Semarang , 1997, hal. 25
[7] Ibid,
hal.10
Komentar
Posting Komentar